Selasa, 16 Desember 2014

Kehilangan Bukanlah Akhir Segalanya

Dhenok, begitulah orang menyapanya. Nama aslinya adalah Sicilia Sawitri. Lahir di Yogyakarta, 20 Januari tahun 1957. Hidupnya yang berpindah-pindah karena Ayahnya seorang tentara, sempat membuat sekolahnya terhambat. Sebab, ketika ia dan keluarga harus hijrah ke Jakarta dari Kaliurang, ia mengulang masa SD karena pendidikan di Kaliurang sangat berbeda dengan pendidikan di Jakarta. Namun, hal itu tak membuatnya patah semangat. Nilainya semasa SD selalu bagus. Akan tetapi, ketika dirinya duduk di kelas empat SD, ia harus kehilangan orang yang menjadi panutan selama ini. Orang yang menjadi pemimpin dari Ibu, Kakak, Adik, dan dirinya sendiri. Ya, ia kehilangan Ayahnya.
Kehilangan seorang Ayah bukan berarti hidupnya harus berhenti. Ketika dirinya masuk ke SMP, hidupnya harus diuji dengan pandangan remeh teman-temannya. Namun, hal itu tak membuatnya takut. Baginya, hidup adalah miliknya sedangkan orang lain hanyalah komentator.
Sikap remeh yang ditunjukkan teman-temannya menjadi pemantik semangatnya. Nilainya yang selalu bagus menjadi bukti kepada teman-temannya.
Selulusnya dari SMP, Dhenok memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke sekolah kejuruan. Berbekal izin dari Ibunya, Dhenok pun berangkat ke kota kelahirannya, Yogyakarta. Dengan keteguhan dan kegigihannya, Dhenok pun lulus. Setelah lulus dari sekolah kejuruan, Dhenok kembali ke Jakarta. Berbekal kemampuan yang ia peroleh semasa sekolah dulu, ia pun menerima jahitan. Selain itu, ia sempat bekerja di Hotel Indonesia dan sempat juga bekerja sebagai sekretaris. Pelbagai macam pekerjaan ia lakukan untuk membantu Ibunya. Ibunya yang tak tega pendidikannya terhenti karena ia gunakan untuk bekerja, menyuruhnya untuk melanjutkan pendidikannya. Dhenok menyetujuinya, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Negeri Jakarta. Ia mengambil jurusan yang sesuai dengan kemampuannya, yaitu Jurusan Tata Busana.

Satu per satu impiannya tercapai, ia sempat menjadi dosen di Universitas Negeri Yogyakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan strata dua di UNJ. Saat ini Dhenok atau Ibu Sicilia Sawitri bekerja sebagai dosen di Universitas Negeri Semarang. Kehilangan seorang Ayah dan hidup sederhana bukanlah halangan untuk menjadi sukses.

4 komentar:

  1. Tampilan simpel namun menarik, tinggal ditambah gadget akan membuat lebih menarik :D

    BalasHapus
  2. keren., langsung to the point, gak basa-basi dengan animasi-animasi tak jelas., (Y)

    BalasHapus
  3. komentarnya tidak kelihatan jika Jenengan masih memakai template ini

    BalasHapus