Saya akan mengisahkan tentang sejarah terjadinya atau
terbentuknya Kecamatan Gunungpati. Gunungpati merupakan salah satu kecamatang
yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gunungpati merupakan salah satu
kecamatan yang terdiri dari 16 Kelurahan, 89 RW, dan 418 RT. Kecamatan yang
berada pada arah barat daya sekitar 17 km dari pusat kota Semarang, merupakan
wilayah perbukitan dengan ketinggian + 300 meter dari permukaan
laut.
Terbentuknya
kecamatan Gunungpati tidak bisa kita lepaskan begitu saja dari kisah peperangan
prajurit Tuban dan Pati. Hal ini tidak bisa dipisahkan karena Gunungpati
terbentuk berkat adanya peperangan tersebut. Jadi begini ceritanya.
Pada
jaman dahulu ketika Gunungpati masih merupakan hutan yang rindang. Datanglah
penduduk Pati yang mengungsi demi keselamatan jiwanya. Salah seorang dari
pengungsi itu adalah Kiai Pati. Dengan mengendari sapi peliharaannya yang
bernama Pragolapati, ia dan pengikutnya mengungsi demi keselamatan jiwa mereka.
Kiai Pati bersama pengikutnya berjalan menyusuri hutan untuk mencari tempat
yang aman dan nyaman sebagai tempat menetap. Tibalah rombongan ini di tempat yang
mereka anggap aman dan nyaman. Kiai Pati mengatakan bahwa tempat tersebut cukup
aman bagi mereka, pendapat itu pun diiyakan oleh para pengikutnya. Kiai Pati
bertanya kepada rombongannya untuk menetap di tempat itu. Rombongannya pun
setuju. Kemudian Kiai Pati mengumpulkan rombongannya dan mengatakan kepada
rombongannya bahwa tempat itu diberi nama Gunungpati. Tempat itu diberi nama
Gunugpati karena berada di daerah yang bergunung-gunung, sedangkan kata Pati
diambil dari nama Kiai Pati.
Dalam
perkembangannya, Gunungpati pernah menjadi Kabupaten sendiri. Hal ini dapat
dilihat dari adanya sepasang pohon asam yang terletak di tengah alun-alun.
Namun, hal itu sudah terjadi 50 tahun yang lalu. Akan tetapi sampai sekarang
kita masih bisa menjumpai Kampung Ngabean, Pasar
Kliwonan, Jagalan, dan Kauman di sekitar masjid, serta sebuah penjara bernama
Sikrangkreng.
Kemudian
status Gunungpati yang awalnya adalah kawedanan menjadi kecamatan yang ada di
Kabupaten Semarang. Namun, semenjak pertengahan tahun 1980-an Gunungpati
diminta bergabung dengan Kota Semarang. Seiring berjalannya waktu dan kejayaan
pemerintahan, kecamatan Gunungpati telah dipimpin oleh seorang camat. Berikut
ini adalah nama-nama camat yang pernah memimpin Gunungpati yaitu:
1. Bapak Waluyo, BA
2. Bapak Wibowo
3. Bapak Soekijono
4. Bapak Soemanto
5. Bapak Bayi Priyono, SH tahun 1983 .sd 1988
6. Bapak Drs. Soemargono tahun 1988 s.d 1993
7. Bapak Drs. Djoko Santoso tahun 1993 s.d 1998
8. Bapak Drs. Mardiyanto tahun 1998 s.d 2000
9. Bapakl Zaenudin Ekhwan, SH tahun 2000 s.d 2003
10. Bapak Drs. HR Triyanto ( 8 bulan )
11. Bapak Endar Winarto, SH tahun 2003 s.d 2006
12. Bapak Drs. H.Sudarmadji Muljono tahun 2006 hingga sekarang.
Kampus
UNNES yang merupakan salah satu universitas kebanggaan kota Semarang terletak
di kelurahan Sekaran, kecamatan Gunungpati. Hal ini membuktikan bahwa kemajuan
yan dialami oleh kecamatan Gunungpati sangat pesat. Selain itu, adanya salah
satu universitas kebanggaan kota Semarang di Gunungpati membuktikan bahwa kecamatan
Gunungpati merupakan bagian dari kota Semarang. Mengapa saya bisa mengatakan
hal ini? Saya mengatakan hal ini karena banyak orang yang mengatakan bahwa
Gunungpati bukan merupakan bagian dari kota Semarang. Mereka berkata seperti
itu karena letak Gunungpati yang hampir dekat dengan Ungaran, kabupaten
Semarang. Namun, memang pada dasarnya dulu kecamatan Gunungpati bergabung
dengan kabupaten Semarang.
Demikian
cerita saya mengenai terbentuknya kecamatan Gunungpati. Jika ada kata-kata yang
kurang berkenan mohon dimaafkan. Terimakasih untuk kesempatan yang sudah
diberikan pada saya untuk menulis sejarah terbentuknya kecamatan Gunungpati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar