Rabu, 10 Desember 2014

ANDI DAN BENO

Pada suatu hari, di sebuah desa yang sangat asri. Hidup seorang anak bernama Andi. Sifatnya yang sombong membuatnya tidak disenangi tema-teman di desanya tersebut. Andi sangat jago dalam olah raga lari, sehingga ia selalu mengikuti semua lomba lari yang diadakan di sekolah maupun di desannya. Ia menganggap remeh kemampuan teman-teman di sekolah maupun di desanya. Ia merasa bahwa dirinyalah yang paling jago dalam olah raga lari.
Suatu hari, Andi bertemu dengan Beno. Beno adalah teman dan tetangga Andi yang sangat pendiam. Beno tidak pernah terlihat mengikuti lomba lari yang diadakan oleh sekolah maupun diadakan oleh desanya. Beno lebih suka membaca di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan desa. Andi menantang Beno untuk berlomba dengan dirinya. Beno tahu bahwa Andi hanya ingin mengejeknya karena ia tak bisa berlari dengan cepat. Beno menolak permintaan Andi. Namun, Andi tak menerima penolakannya. Andi menetapkan bahwa besok mereka akan bertanding di lapangan sepak bola belakang kelurahan. Beno hanya terdiam melihat kepergian Andi. Dalam benaknya Beno berpikir bagaimana ia bisa mengalahkan Andi. Namun, ia tak mau terlalu memikirkannya.

Keesokan harinya, Andi telah menunggu Beno di lapangan sepak bola. Andi menunggu dengan kesombongannya yang tak pernah berkurang. Andi meminta bantuan Pak Lurah untuk menjadi juri. Kemudian Benopun datang. Pak Lurah memberi peraturan yang mudah dimengerti oleh Andi dan Beno. Mereka akan mengelilingi lapangan sepak bola dan kantor kelurahan. Garis finis berada di garis start mereka mulai berlari. Ketika Andi dan Beno sudah siap Pak Lurah segera meniup peluit, tanda pertandingan dimulai. Seluruh warga desa menonton pertandingan tersebut. Andi memimpin pertandingan tersebut. Lapangan yang luas membuat Andi tidak bisa melihat Beno yang masih berada di belakangnya. Andi memutuskan untuk pergi ke warung yang berada tak jauh dari lapangan dan kantor kelurahan. Andi membeli sebotol air dingin dan sebungkus makanan. Andi yakin bahwa dirinya akan tetap menang melawan Beno. Tanpa Andi sadari, Beno telah melewati dirinya. Ketika Andi sadar, Beno telah jauh di depannya. Andi segera mengejarnya, tetapi hal itu sia-sia. Beno sudah sampai di garis finis terlebih dulu. Pak Lurah memberi selamat kepada Beno. Andi mendekati Beno dan meberinya selamat.

Semenjak perlombaan tersebut dan kekalahan yang diterima Andi, Andi tidak lagi sombong dengan kemampuan yang dimilikinya. Mereka pun menjadi teman baik.

1 komentar:

  1. postingannya kurang sesuai dengan label. mungkin akan lebih baik jika labelnya "cerita anak", karena cerita tersebut lebih cocok dikonsumsi untuk anak-anak, tetapi untuk ceritanya sudah bagus.

    semangat dan selamat berkarya :)

    BalasHapus